PWI-LS Bantah Bawa Sajam dalam Bentrok Ceramah Habib Rizieq, Klaim Jadi Korban Provokasi
Koordinator Komunikasi Antarwilayah DPP PWI-LS, Andi Rustono, menyampaikan dalam keterangan tertulis pada Kamis (24/7/2025) bahwa pihaknya tidak membekali massa dengan senjata tajam saat hadir di lokasi pengajian akbar. Ia menegaskan bentrokan dipicu oleh lemparan batu dan bata merah dari pihak FPI, yang mengenai barisan depan massa PWI-LS dari jarak sekitar 50 meter.
“Tidak benar menggunakan senjata tajam. Justru pihak kami yang menjadi korban. Salah satu korban mengalami luka serius di kepala dan bola matanya nyaris lepas,” ujar Andi.
Menurutnya, massa PWI-LS hanya membawa bambu dan kayu yang diambil dari sekitar lokasi sebagai bentuk respons spontan setelah merasa diserang. Dari data internal, Andi menyebut total 15 korban luka, 9 di antaranya dari pihak PWI-LS, dan dua korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
Sekretaris Jenderal DPP PWI-LS, Ken I. Pramendra, juga menyoroti narasi yang berkembang di publik yang seolah menyudutkan pihaknya sebagai pemicu bentrokan. “Framing itu tidak benar. Kami akan membuka bukti video dan dokumentasi, siapa yang benar-benar membawa senjata tajam seperti celurit,” tegasnya.
Ken juga mempertanyakan sikap Forkopimda Pemalang yang dinilai tidak netral karena tampil duduk sejajar dengan Habib Rizieq di panggung utama, sementara massa di bawah tengah dalam situasi tegang. Ia mengklaim PWI-LS sebelumnya sudah mengirim surat peringatan ke berbagai pihak termasuk Kesbangpol, Mabes Polri, Polda Jateng, hingga Polres Pemalang, terkait potensi gesekan apabila acara tetap digelar.
Sebelumnya, bentrokan antar dua kelompok terjadi pada Rabu malam sekitar pukul 22.30 WIB di tengah acara tabligh akbar memperingati Tahun Baru Islam 1447 H yang digelar oleh FPI. Acara tersebut tetap dilanjutkan dengan pengamanan ketat hingga selesai pukul 00.00 WIB.
Sumber : Kompas.com
Editor : Nessa Jauhara Cahyani