Angkringan Lawang Sewu Diserbu Pengunjung Setiap Malam, Warga Semarang Dilanda FOMO

                            

Angkringan Lawang Sewu, Kota Semarang

 DetikInfo, SEMARANG – Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) tengah melanda warga Semarang dan sekitarnya. Setiap malam, Angkringan Lawang Sewu dibanjiri pengunjung yang tak ingin ketinggalan merasakan serunya nongkrong malam di lokasi ikonik yang kini semakin populer. Dibuka mulai pukul 20.00 hingga 02.00 WIB, angkringan ini menyuguhkan pertunjukan live music, stand makanan dan minuman, serta suasana historis yang unik di tengah Kota Semarang.

Lonjakan pengunjung yang memadati Angkringan Lawang Sewu setiap malam, menunjukkan antusiasme warga yang tinggi untuk menikmati kuliner malam, live music, dan suasana ikonik bangunan bersejarah. Warga lokal Semarang, wisatawan luar kota, pengelola Lawang Sewu, dan pelaku UMKM kuliner yang mengisi stand makanan dan minuman. Halaman depan kawasan Lawang Sewu, Semarang, Jawa Tengah tepatnya di area terbuka yang disulap menjadi spot kuliner malam. Kegiatan berlangsung setiap malam mulai pukul 20.00 hingga 02.00 WIB.

Angkringan Lawang Sewu menawarkan konsep yang unik: makan malam santai dengan suasana heritage, ditemani live music, tanpa tiket masuk cukup bayar parkir. Inilah yang memicu rasa penasaran dan keinginan untuk ikut merasakan suasana dari masyarakat, terutama anak muda. Pengunjung dapat memilih berbagai sajian seperti nasi kucing, sate, mie instan, snack, dan minuman hangat seperti teh, kopi, dan susu. Area duduk dengan tikar disediakan agar pengunjung bisa bersantai. Penampilan musik live menjadi daya tarik utama yang menciptakan suasana hangat dan artistik. Seluruh kegiatan dipantau oleh pengelola agar tetap tertib, aman, dan bersih.

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa sejak malam hari menjelang, puluhan hingga ratusan orang mulai berdatangan. Pengunjung tidak hanya datang untuk makan, tetapi juga untuk berburu suasana dan pengalaman, baik untuk dinikmati secara langsung maupun dibagikan ke media sosial. Ini memperkuat tren FOMO, di mana masyarakat merasa "tak lengkap" jika belum berkunjung ke angkringan yang sedang viral ini. 

Fenomena FOMO yang terjadi di Angkringan Lawang Sewu menunjukkan bagaimana perpaduan antara sejarah dan gaya hidup modern dapat menciptakan magnet sosial yang kuat. Lawang Sewu, yang dulunya hanya ramai di siang hari sebagai destinasi wisata sejarah, kini hidup kembali di malam hari sebagai tempat nongkrong paling hits di Semarang. Bagi yang belum ke sana, hati-hati — bisa-bisa kamu ketinggalan tren paling seru di kota ini.


Editor : Nessa Jauhara Cahyani

Penulis : Nessa Jauhara Cahyani

Postingan populer dari blog ini

Festival Seni Lintas Agama Semarang Dimeriahkan Pawai Ogoh-ogoh